BERITA TERKINI

PERINGATAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW MEMPERKOKOH KETAUHIDAN

 



Marsal ( Penghulu KUA Kecamatan Muara Enim )



Muara Enim,Khatulistiws news (7/10) Hari ini, nanti malam bertepatan dengan tanggal 12 Rabi’ul AWwal tahun 1444 H. Sebagaimana dimaklumi bulan Rabi’ul Awwal 

aadalah bulan dilahirkannya Nabi Muhammad Saw., Dari tahun ketahun ke tahun, sejak awal abad ketujuh Hijriah, umat Islam di berbagai belahan dunia merayakannya dengan penuh kegembiraan dan suka cita. Tentu kita sering bertanya mengapa dan untuk apa kita merayakan maulid nabi dengan cara mengisi kegiatan-kegiatan semisal dakwah Islam ataupun dengan lomba kreatifitas seperti pestival marhaba, marawis, maupun hadhrah. Ternyata tujuan utamanya adalah untuk menumbuh kembangkan rasa cinta kepada Nabi Muhammad Saw. 

Peringatan maulid merupakan bentuk rasa syukur nikmat dan rahmat teragung yang Allah anugerahkan kepada kita kaum muslimin karena Allah telah mengutusnya sebagai rahmat bagi seluruh alam, Dengan sebab diutusnuya beliau, kita mengenal Allah, Tuhan pencipta alam semesta dan hanya Dialah satu-satunya Tuhan yang wajib disembah, Dialah Tuhan yang tidak menyerupai sesuatu. 

Dengan sebab beliau, kita mengenal Islam, satu-satunya agama yang benar. Satu-satunya agama yang diridhai Allah.

Agama yang dibawa dan diajarkan oleh seluruh nabi dan rasul. Yakinlah wahai saudaraku sekalian bahwa peringatan maulid adalah bentuk manifestasi rasa cinta terhadap manusia yang paling mulia dan makhluk yang paling utama. Memperingati maulid nabi Muhammad Saw., kita diingatkan terus untuk mentadabburi risalah yang di bawa oleh beliau, utamanya memperkokoh ketauhidan kepada Allah Swt., karena setiap nabi yang di utus adalah membawa risalah tauhid,

dengan visi untuk membersihkan manusia dari kesyirikan. Maka 

demi terealisasi visi tersebut, semua para nabi dan rasul berdakwah 

menyampaikan risalah tersebut. Perihal ini, ditegaskan dalam alQur’an surat al-Ambiya ayat ke-25:

ْDan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya bahwa tidak ada Ilah (Tuhan yang haq) melainkan Aku, maka sembahlah Aku olehmu sekalian.

Juga di dalam surat an-Nahl ayat ke-36 Allah menegaskan:

َ Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan) : Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah thaghut.

 

Demikian, semua para rasul mendakwahkan tauhid dan itulah inti dakwah mereka. Mereka mengajak manusia untuk menyembah Allah semata dan meninggalkan segala bentuk penyembahan kepada selain Allah. Bahkan mereka mengajarkan manhaj dakwah ini kepada para sahabatnya. Coba kita simak wasiat Nabi Saw., kepada sahabatnya 

Mu’adz ibnu Jabal:

Sesungguhnya engkau akan mendatangi sebuah kaum Ahlul Kitab. Maka hendaknya yang engkau dakwahkan pertama kali 

adalah agar mereka mentauhidkan Allah Ta’ala. Jika mereka telah memahami hal tersebut, maka kabarkan kepada mereka bahwa 

Allah mewajibkan mereka shalat lima waktu dalam sehari semalam. 

Jika mereka mengerjakan itu (shalat), maka kabarkan kepada mereka bahwa Allah juga telah mewajibkan bagi mereka untuk membayar zakat dari harta mereka, diambil dari orang-orang kaya di antara mereka dan diberikan kepada orang-orang faqir. Jika mereka menyetujui hal itu (zakat), maka ambillah zakat harta mereka, namun jauhilah dari harta berharga yang mereka miliki. (Mutafaq Alaihi).

Penyampaian dakwah- dakwah diantara mereka para rasul termasuk nabi Muhammad Saw., perlu diingat-diingat kembali. Hal 

ini mengingat bahwa karakter manusia itu sering lupa, maka momen peringatan maulid nabi, kita jadikan sebagai sarana untuk mentadabbur ulang peristiwa-peristiwa sejarah penyebaran agama tauhid tersebut kepada masyarakat. Peristiwa-peristiwa tersebut dikemas dalam suatu kegiatan dakwah yang berapiliasi dengan peringatan maulid nabi Muhammad Saw.

Dalam memperingati maulid nabi Muhammad Saw., tersimpan makna cinta yang mendalam antara Nabi dan umatnya, antara masing-masing personal muslim dan atau kelompok masyarakat dengan Nabi junjungannya. Beliau Rasulullah menyimpan rasa cinta itu, dan beliau akan menumpahkannya dikemudian hari: 

Setiap nabi memiliki kesempatan berdoa yang dikabulkan, maka semua nabi meminta segera dengan doanya, dan aku simpan doaku sebagai syafaat untuk umatku di hari kiamat (HR Muslim).

Maka peringatan maulid itu  untuk mengingat dan menaruh harapan agar kita masuk di dalam daftar umatnya yang dirindukan yang akan mendapatkan syafaatnya. Pada saatnya, nanti di akhirat Allah akan memerintahkan Rasulullah dengan firman-Nya 

(hadits qudsy) dalam riwayat Imam Nasa’i:

َWahai Muhammad, mintalah, maka engkau akan diberi, berilah syafaat maka syafaatmu akan diterima Lalu Rasulullah menjawab:

َ Wahai Tuhanku, umatku umatku.Kaum muslimin jama’ah Jum’at rahimakumullah,Seorang mukmin sejati pasti akan merindukan baginda Nabi. 

pasti sangat ingin bertemu walaupun sekejap pandangan mata dalam 

mimpi. Tersebut dalam kisah bahwa sahabat Bilal bin Rabbah Ra. 

pernah memperoleh kemuliaan itu, bermimpi memperoleh kemuliaan 

bertemu dan melihat langsung baginda. Ia melihat dalam mimpinya 

wajah baginda yang memancarkan cahaya. Saat terbangun terbangun, 

rasa rindu yang membuncah dan gelora cinta yang menyala-nyala 

memandunya untuk memacu hewan tunggangannya melewati gurungurun pasir yang tandus. Ia percepat perjalanannya di malam dan pagi hari, agar dapat segera sampai ke Madinah. 

 Sesampainya di Madinah, ia berdiri di dekat peraduan baginda, dekat makamnya. Air mata Bilal mengalir deras dari kedua matanya. 

Ia tumpahkan air mata agar dapat meringankan kerinduan yang bergejolak di hati. Akan tetapi mana mungkin itu terjadi. Bilallah yang sebelum meninggal melontarkan perkataan:


 Besok di akhirat aku akan menemui orang-orang yang aku kasihi, yaitu Muhammad dan para sahabatnya.

Kaum muslimin rahimakumullah, mari kita kokohkan akidah kita dengan momen peringatan maulid Nabi Saw.(Redaksi) 

ٰ

Khatulistiwa News Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.