BERITA TERKINI

Diduga Penyaluran BLT Tidak Transfaran, Warga Desa Suka Mulya Menggelar Aksi Demo di Kantor Desa



BANYUASIN,Khatulistiwanews.com -
Ratusan warga Desa Suka Mulya Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin, mengelar aksi demo dihalaman kantor desa setempat, berbagai golongan masyarakat mulai dari pemuda hingga dewasa, tampak memadati sekeliling kantor pelayanan bagi warga desa tersebut.

Hal tersebut berbuntut dari warga yang mempertanyakan kejelasan realisasi Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD) yang terdampak Covid-19 yang diduga tidak tepat sasaran sehingga warga menggelar aksi mosi tidak percaya kepada Pemdes setempat.

Menurut Ketua BPD Desa Suka Mulya, Joko Siswanto, mengatakan aksi yang dilakukan warga tersebut sebagai mosi tidak percaya akibat ketidak transparanan Pemdes dalam penyaluran dana BLT. BLT yang telah disalurkan pada warga yang menerima, diduga tidak tepat sasaran.

"Saya mendampingi warga yang mengelar aksi demo menuntut Pemdes transparan dalam menyalurkan dana BLT. Setelah sebelumnya warga juga pernah menyuarakan tuntutan mereka. Dan hari ini merupakan aksi yang kedua," ucap Ketua BPD Suka Mulya Joko Siswanto pada awak media, Rabu (27/05).

Berdasarkan musyawarah dan penetapan penerima BLT DD tahap pertama, Pemdes Suka Mulya bersama BPD mengeluarkan 177 KK penerima BLT. Namun, keluarnya nama-nama dari 177 KK tersebut berbuntut aksi demo yang dilakukan warga.

"Setelah nama keluar dan pembagian BLT terbut dilakukan Pemdes, terjadi persoalan ditengah-tengah warga, banyak BLT yang diserahkan meleset dari harapan," jelas dia.

Dengan mendatangi Kantor Desa Suka Mulya, ratusan warga tersebut menuntut kepala desa untuk menarik kembali uang BLT yang telah dibagikan serta membagikannya secara rata.

Seperti yang disampaikan salah seorang warga benama, Eka, menurutnya banyak warga yang mampu dan memiliki warung justru mendapatkan BLT, sedangkan menurutnya warga yang kurang mampu, justru tidak mendapatkan bantuan.

"Pemdes tidak transparan, dengan cara diam-diam membagikan BLT pada penerimanya di malam hari, selain itu penerimanya juga tidak tepat sasaran. Ini kan bahaya," ungkap dia sembari unjuk rasa.

Senada yang diungkapkan, Sunaidi, yang juga seorang warga mengaku juga terkena dampak mewabahnya virus Covid-19, pria yang keseharian berprofesi sebagai sopir angkutan ini, sejak 2 bulan terakhir tidak bekerja alias terkena PHK.

"Saya sudah 2 bulan nganggur, kan pekerjaan sehari-hari sopir angkutan, akibat wabah Covid-19, kami dirumahkan sementara. Ketika BLT turun, saya justru tidak dapat, Kades tidak adil," keluh dia.

Menanggapi aksi demo yang dilakukan oleh warganya terkait tuduhan yang mengatakan Pemdes tidak transparan, Kepala Desa Suka Mulya Kecamatan Betung, Eko Santoso, mengatakan pihaknya telah bekerja sesuai prosedur dan juknis dalam penyaluran BLT DD tahap pertama tahun 2020. Dengan melakukan berbagai tahap mulai dari pendataan warga hingga tahap validasi, semua telah dilakukan.

"Tuntutan yang diinginkan warga pada kami sangat tidak masuk akal, meminta uang BLT yang telah dibagikan ditarik kembali lalu dibagikan secara merata. Ini kan tuntutan yang tidak mendasar dan keliru," jelas Kades ini.

Terkait warga yang mengatakan bahwa penyaluran BLT tidak tepat sasaran, pihaknya mengaku telah melakukan pendataan sesuai dengan prosedur bahkan data yang diambil benar-benar langsung dari RT hingga ke kepala desa.

"Bila warga ingin penerima BLT DD tahap 1 ini kita revisi, nah ini baru akan kita bahas setelah ini. Nanti pas akan pencairan BLT tahap 2, nanti semua warga kita libatkan dan kita tunjukan data penerimanya," pungkas dia. (sandi)

Khatulistiwa News Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.