BERITA TERKINI

Diejen Ketahanan Pangan RI,Tinjau Lahan OPLA di Kecamatan Rantau Bayur





BANYUASIN.Khatulistiwanews.com-
Ketersediaan pangan untuk rakyat merupakan hal mutlak yang harus disiapkan pemerintah..Guna menyiapkan lumbung pangan di bumi sedulang setudung di Banyuasin,berdasarkan hasil Uji kelayakan bahwa ladang persawahan di Kecamatan Rantau Bayur kabupaten Banyuasin  sangat baik untuk Optimasi lahan rawah (OPLA).

Berdasarkan Ph air sangat menunjang kata,Erwin Noorwibowo, STP  Dirjen Kementrian Pertanian Tanaman Pangan.RI saat meninjau lahan pertanian di Desa Semuntul  dan Sungai Pinang, Kecamatan Rantau Bayur Kabupaten  Banyuasin Kamis (2 /7/ 2020).



Lebih lanjut Erwin mengatakan,Optimasi Lahan Rawa merupakan jawaban dari ketersediaan dan ketahanan pangan Indonesia di masa depan.

“Salah satu cara mengelola lahan rawa dalam upaya meningkatkan produktivitas dan Indeks Pertanaman (IP) adalah optimasi lahan rawa" jelasnya

Kecamatan Rantau Bayur memiliki potensi lahan rawa seluas 10.820 hektar Hal tersebut juga mencakup perbaikan infrastruktur saluran air ke sawah, serta ekstensifikasi lahan melalui cetak sawah baru.

Namun, tidak dipungkiri terdapat banyak kendala dalam mewujudkan hal tersebut, seperti rendahnya kesuburan lahan, tingginya keasaman tanah, serta debit air yang fluktuatif namun di lahan sawah di Kecamatan, Rantau Bayur ini sangat bagus di jadikan Optimasi Lahan Rawa  yang sudah masuk dalam kata gori Kelola.

Kedatangan Dirjen Kementrian Pertanian Tanaman Pangan RI ini merupakan tindak lanjut dari usulan 21 Desa di Kecamatan,Rantau Bayur Kab,Banyuasin beberapa waktu yang lalu,dari 21 Desa yang sudah masuk dalam kata gori kelola, 2020/2021 hanya 14 Desa sedangkan 7 Desa yang lainya lagi di usulkan,saat rapat Audiensi di Hotel Santika Primer Palembang Selasa 1 Juli 2020 yang dihadiri 14 Kepala Desa dan Camat Rantau Bayur Hasanul Hak,Tim Distan Provinsi Sumatra Selatan dan Distan Kabupaten Banyuasin.(sandi)

Khatulistiwa News Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.