JAKARTA,Khatulistiwa News.com- (02/03) - Pada awal bulan Maret 2021, perwakilan kader Gerindra memberikan pernyataan sikap dan menyampaikan rasa kekecewaan. Demikian pernyataan sikapnya,"Kami merasa kecewa terhadap sepak terjang Sufmi Dasco yang merupakan Ketua Harian partai Gerindra," demikian ungkap Ahmad Fikri, Koordinator Reformasi Partai Gerindra berdasarkan keterangan singkatnya dirilis pewarta. Jakarta, Selasa (02/03)
Adapun, pernyataan sikapnya itu dengan beberapa poin sebagai berikut, yaitu :
Pertama (1), Kami mengutuk aksi intervensi Sufmi Dasco dalam 'polemik' Abu Janda. "Sebagaimana kita telah ketahui, kasus rasisme Abu Janda kembali tenggelam sejak Sufmi Dasco menginisiasi pertemuan antara Abu Janda dan Natalius Pigai," ujar Ahmad menurut keterangan tertulisnya.
"Padahal abu janda sering sekali mengeluarkan cuitan yang menyakiti hati umat Islam maupun kader Gerindra terkhusus. Kami menduga Sufmi Dasco ingin mengumpulkan para buzzer untuk kepentingan 2024 dan kami mengingatkan Pak Prabowo Subianto agar tidak terjebak rencana Sufmi Dasco," papar Ahmad Fikri.
Di samping itu, lanjut Ahmad bahwa pernyataan yang Kedua (2) ialah Kegagalan Sufmi Dasco dalam pilkada serentak 2020 yang membuat partai Gerindra kalah di berbagai daerah.
"Dapat dilihat, Hasil dari pilkada sangat jauh berbanding terbalik dengan Pilpres. Kesibukan dan kefokusan pak Prabowo dalam membantu pemerintahan dan memikirkan rakyat, kami duga di manfaat oleh segelintir pihak. Oleh sebab itu Gerindra mengalami kekalahan telak di pilkada 2020. Sufmi Dasco yang di berikan wewenang menjadi ketua harian telah 'gagal' membesarkan partai Gerindra," sindirnya.
Lalu, lanjut Ahmad Fikri berkata,"Administrasi partai yang lambat dan berbelit. Itu salah satu sebab kegagalan partai Gerindra Pilkada 2020 lalu.
Rekomendasi yang di keluarkan di ujung waktu, membuat kader Gerindra yang bakal maju jadi bimbang dengan keputusan partai. Padahal yang maju kebanyakan kader. Seperti terjadi pada Pilkada Depok," katanya.
Sambung Koordinator Reformasi Partai Gerindra tersebut menyampaikan,"Kearogansian Sufmi Dasco dalam perkembangan kasus Asabri. "menggampangkan" dan menolak pembentukan pansus. Padahal Pak Prabowo adalah seorang mantan prajurit dan tentu saja sangat cinta dan perhatian pada TNI dan Rakyat. Membuat publik meragukan komitmen Pak Prabowo dan jiwa Korsa beliau di tengah ketakutan para prajurit apabila uang mereka hilang seperti kasus jiwasraya. Adapun pesan kami kepada Pak Prabowo adalah sebagai berikut, "Pecat Sufmi Dasco..!!," tutupnya.(Niko)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar