Oleh :
Marsal ( Penghulu KUA Kecamatan Muara Enim )
Muara Enim, Khatulistiwa news (31/03) Pada hari jum’at yang mulia dipenghujung bulan Syakban tahun 1443 H. ini, saya mengajak kepada hadirin sekalian untuk selalu bersyukur atas nikmat-nikmat yang telah dianugerahkan Allah Swt., kepada kita, dan selalu meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada-Nya. Saat ini kita masih dianugerahi nikmat kesehatan dan kesempatan untuk hadir memenuhi panggilan Allah dan melaksakann kewajiban kita beribadah pada hari jum’at. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada nabi suri tauladan kita di dalam meniti kehidupan di dunia yang fana ini, yang telah membawa dan mengeluarkan kita dari alam gelap gulita menuju alam terang benderang dengan sinar dan pancaran Ilahi Rabbi, berupa syari’at yang sedang kita laksanakan.
Kaum muslimin jama’ah Jum’at rahimakumullah Hari-hari yang telah kita lewati pada bulan Sya’ban 1443 ini hampir berakhir. Sambil menunggu pengumuman resmi pemerintah, sebentar lagi kita akan memulai ibadah shaum Ramadhan 1443 H.
Kita akan berjumpa dengan tamu agung dan istimewa, Ramadhan yang mulia. Kita harus optimis dengan penuh keyakinan bahwa do’a
yang senantiasa kita panjatkan, baik secara berjama’ah maupun sendirian sejak datangnya bulan Rajab akan didengarkan dan
dikabulkan Allah Swt. Adapun do’a yang selalu kita panjatkan tersebut adalah:
Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, serta berkahilah kami dalam bulan Ramadhan (HR. Ahmad).
Kita memohon kepada Allah Swt keberkahan pada tiga bulan berturut-turut yakni bulan Rajab, Sya’ban dan bulan Ramadhan. Pada bulan-bulan tersebut memiliki keutamaan-keutamaan apabila kita beramal dengan meningkatkan amal shaleh di dalamnya, sebagaimana sering kita mendengarkan uraian dari para muballigh,khatib atau bahkan melalui pendalaman materi melalui sebuah kajian Islam. Atau kita berdo’a dengan redaksi sedikit berbeda dengan teks do’a tersebut diatas, yakni do’a yang diambil dari periwayatan Imam Thabrani dan Baihaqi sebagai berikut:
Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, serta pertemukanlah kami (sampaikanlah umur kami) dengan bulan Ramadhan. Kaum muslimin rahimakumullahMeresapi makna dari do’a yang dinukil dari dua redaksi dengan periwayat yang berbeda tersebut di atas, mengindikasikan bahwa
Rasulullah Saw, pernah menuturkannya dan mengajarkannya kepada para sahabat. Pada saat kita membacakannya atau dibacakan secara terpimpin maka hal tersebut merupakan sebuah keshalihan yang tercermin dari masing-masing individu. Kedua do’a tersebut di atas menyadarkan dan mendorong kita untuk mengingat betapa orangorang shaleh terdahulu senantiasa berharap dan menyambut
Ramadhan jauh-jauh hari sebelumnya. Apabila memasuki bulan Rajab yang dimuliakan, mereka mulai membacakannya dengan penuh harap, mereka sangat menginginkan pertemuan dengan bulan mulia tersebut, dan saat-saat yang diharapkan tersebut datang mereka mengucapkan Marhaban Ya Ramadhan… Marhaban Ya Ramadhan.
Kaum muslimin jama’ah Jum’at rahimakumullah Kemudian, apabila telah datang bulan suci Ramadhan yang senantiasa diminta dan diharapkan tersebut, lantas apakah akandibiarkankan begitu saja? lalu bagaimana cara menyambutnya?
Setidak-tidaknya ada beberapa amaliah yang bisa kita lakukan untuk persiapan menyambut bulan Ramadhan tersebut, diantaranya:
Pertama, Membersihkan diri dari segala penyakit ruhani atau jiwa, dalam pembelajaran akhlak dan akidah sering disebut tazkiyatunnafs, dengan membersihkan jiwa atau rohani tersebut diharapkan akan lahir niat ikhlas dalam beribadah, terutama beribadah dalam mengisi bulan suci Ramadhan. Beribadah pada bulan suci Ramadhan bukan hanya semata-mata mencari dan menumpuk pahala, akan tetapi mencari rahmat, ampunan dan ridha Allah Swt.
Enyahkanlah sifat-sifat yang dapat merugikan diri sendiri seperti syirik, nifak (munafik), hasad, iri dan dengki dan bersiaplah jiwa kita untuk diisi dengan pundi-pundi amal yang dapat mendatangkan ridha
Allah Swt., Amaliah tersebut terkumpul kebaikannya pada bulan suci Ramadhan, jangan disia-siakan kehadirannya, kita sambut dengan penuh harap. Marhaban Ya Ramadhan.
Apabila kita melaksanakan amaliah Ramadhan, namun kemusyrikan masih bersemayam dalam jiwa, maka jangan diharap amaliah tersebut menjadi bekal kita pada saat menghadap Allah Swt.
Karena amaliyah tersebut akan hilang dan terhapus. Perhatikan firman Allah Swt. dalam surat Az-Zumar ayat ke-65:
Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.
Kedua, Bersungguh-sungguhlah, bermujahadahlah dalam beribadah. Dengan demikian penyakit-penyakit rohani yang bersemayam dalam jiwa akan sirna. Betapa indahnya apabila
Ramadhan tiba, hati dan jiwa kita benar-benar sudah bersih dan hati kita sudah ikhlas sehingga menapaki hari demi hari di bulan
Ramadhan benar-benar menjadi ringan, senang dan bahagia. Analoginya, manakala rumah kita akan kedatangan tamu yang muliadan kita harapkan kedatangannya, kemudian kita siapkan dengan ruangan tamu yang kondusif aman dan nyaman, memakai wewangian dalam ruangan, maka hati kita akan senang dan lapang menyambut kedatangannya. Begitulah jiwa orang Islam yang beriman tatkala menyambut bulan Ramadhan. Marhaban Ya Ramadhan.
Bersungguh-sungguh dalam melakukan amaliah Ramadhan ini akan berbuah ampunan dan ridha Allah Swt.
Barangsiapa yang berpuasa karena iman dan mengharap perhitungan (pahala) akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.
Jamaah jum’at yang dirahmati Allah, Ketiga, sambutlah bulan Ramadhan yang sebentar lagi akan datang menghampiri kita, dengan persiapan ilmu yang mumpuni, agar melaksanakan amaliah di dalamnya benar-benar efektif, jangan bosan kita mendengarkan taushiah-taushiah tentang pemahaman
puasa, baik tentang keutamaannya, kemudian tentang rukun, sunnah dan yang membatalkan puasa, serta amaliah lain di dalamnya.
Tentang ibadah shalat tarawih, witir di bulan Ramadhan, i’tikaf, langkah dan tatacara menggapai malam kemuliaan Lailatu Qadr dan sebagainya.
Berikhtiarlah untuk selalu berusaha mengetahui dan memahami hukum-hukum Allah dan berusaha mengamalkannya, sampai Allah Swt., memberikan kemudahan untuk meraih sedikit ilmu yang diberikan kepada manusia:
Barangsiapa yang dikehendaki Allah akan kebaikan maka ia difahamkan tentang (ilmu) agama (Bukhari dan Muslim)
Keempat, Setelah mempersiapkan rohani dan persiapan ilmu, maka persiapkan pula jasad kita atau fisik kita dalam menyambut
bulan suci Ramadhan yang sebentar lagi akan datang menghampiri kita. Ibadah pada bulan Ramadhan memerlukan fisik yang baik, maka
tanpa persiapan yang matang pasti akan terkejut dan kaget dan ibadahpun tidak akan berjalan normal. Ibadah Ramadhan, terutama
puasa merupakan ibadah yang berbeda dengan siklus ibadah pada bulan lainnya selain Ramadhan, terutama makan dan minum dialihkan waktunya menjadi malam.
Walaupun kita sedang berpuasa, diharapkan tetap produktif dengan pekerjaan kita masing-masing. Pada bulan Ramadhan kitaakan melakukan ibadah dalam porsi yang lebih lama dari sebelumnya, seperti shalat tarawih. Oleh karenanya sangat diperlukan fisik yang sehat dengan cara berolah raga secara teratur, menjaga kesehatan badan, dan kebersihan lingkungan. Maka yakinlah akan bertemu akal bersanding dengan hukum syar’i:
Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allahdaripada mukmin yang lemah (HR. Muslim)
Kaum muslimin jama’ah Jum’at rahimakumullah,Persiapan-persiapan dalam menyamburt datangnya bulan suci
Ramadhan tersebut, tentunya masih banyak yang harus dipersiapkan demi kesempurnaan ibadah kita di bulan suci Ramadhan yang akan datang. Namun kiranya empat persiapan tersebut menjadi persiapan pokok yang harus kita aplikasikan selama bulan Ramadhan. Semoga dengan upaya kita mempersiapkan diri dalam menyambut Ramadhan 1443 H./2022 M ini, Allah Swt berkenan mempertemukan kita dengan Ramadhan hari esok atau lusa, lalu memberikan hidayah, inayah dan taufiq-Nya kepada kita untuk mendapatkan keberkahan Ramadhan itu. Selama sebulan penuh kita beramal di bulan mulia, disertai dengan rahmat dan ampunan Allah Swt, sehingga kita dijadikan oleh-Nya pribadi-pribadi yang senantiasa dinaungi ridhadan mendapat predikat manusia bertakwa. Aamiin.(Redaksi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar