BERITA TERKINI

Hadapi Problem Ekonomi Imbas Korona, BPI Siap Bantu Pinjaman Wirausaha Angsuran 15 Ribu Rupiah Per Hari

 





JAKARTA,Khatulistiwa News.com. (04/03) - Ketua DPW Aceh Badan Peneliti Independen Kekayaan Penyelenggara Negara dan Pengawas Anggaran Negara Republik Indonesia (BPI KPNPA), Chaidir Hasballah SE sampaikan bahwa visi misi BPI adalah hadir kepada masyarakat, kemudian mitra Pemerintah baik di tingkat regional, baik juga di tingkat nasional."Dimana hadir serta membantu Pemerintah memberantas korupsi, menangkal radikalisme, memberikan pelayanan yang lebih baik dan prima dan juga melayani publik apapun bentuknya yang berinteraksi terhadap instrumen Pemerintah." Demikian ucapnya kala memberikan keterangan pada wartawan di sela acara Raker BPI KPNPA yang digelar di kawasan Kemayoran. Jakarta, Rabu (03/03)


"Kami dari Aceh baru terbentuk empat (4) DPD, dimana kinerja yang mana baru membentuk DPD, KPNPA RI di tingkat propinsi Aceh. Syukur Alhamdullilah bahwa kita diterima oleh semua instrumen di Aceh, terutama lembaga Forkompinda, dan semua lembaga non komunitas dalam Pemerintah untuk memberikan peluang kepada masyarakat dalam memberikan pelayanan dan informasi kepada publik," terangnya menjelaskan.






Di samping itu, lanjut Chaidir pada publik kami turut mengingatkan agar tidak menggunakan anggaran yang tidak benar, baik menggunakan dana APBD yang bersumber dari keuangan negara.






Seirama dengan pernyataan Chaidir, seorang Ibu Muda pelaku usaha bernama Yatmi Murniati S Sos, yang berposisi selaku Ketua Wirausaha dan Jasa (UKM) di BPI KPNPA menerangkan bahwa Kami tidak pernah jual SPK. Di sini kami ada Ketum, lalu Menkopolhukam sebagai pembinanya."Untuk itu, mesti bekerja sesuai dengan kemampuannya. Kalau bisa sesuai dengan Presentasi, lalu pulang juga bisa bawa SPK," kata Yatmi.


Ibu Rumah Tangga yang kesehariannya ber Wirausaha itupun, melanjutkan ceritanya dimana dalam rangka membangun kegiatan pengembangan ekonomi kreatif, ada bantuannya. Apalagi di tengah menghadapi problem ekonomi di kancah wabah pandemi covid 19 (Korona) ini. "Sebagai contoh saja, seperti misalnya yang sudah berjalan, di kota Bandung tepatnya berlokasi di dekat P.T Kahaltex. Ada juga yang lokasinya dekat mesjid Agung. Itu sudah berjalan," kata Yatmi.

Sejujurnya, dirinya pun mengakui kebetulan memiliki usaha 'Online' meski dulunya sempat wirausaha pedagang keliling."Lalu, para pedagang kaki lima kami himpun. Seiring waktu mengikuti perkembangan tekhnologi gadget dan sebagainya. Secara otodidak saya belajar. Biar bisa hidupkan karyawan dan tidak di PHK, maka itulah dibentuk ini," ujarnya menceritakan.






Kemudian, lanjut Yatmi menerangkan sempat pula ada bantuan dari UMKM itu sebanyak sepuluh juta rupiah, untuk pengembangan ternak lele. Yang berlokasi Di Pandeglang Banten.

"Ternak lele itu sudah seperti 'akut'. Dimana SDM sudah memiliki ternak, jadi mesti ikuti skill atau kemampuannya. Bisa dalam waktu 50 hari panen. Dengan memanfaatkan lahan yang sudah ada," Kata Yatmi.






"Kami tidak pernah meminjamkan uang, namun meminjamkan barang. Baik laporan dan segalanya akan real. Kami meminjamkan, karena berdasarkan hasil dari wirausaha. Lagipula pinjaman juga ga banyak, paling banyak juga 3 (tiga) juta rupiah," ujarnya.






Ke depan, lanjut Yatmi untuk pedagang kaki lima, UKM - UMKM baik berlokasi di DKI Jakarta dan Banten akan kami usahakan bantu. Tujuannya dalam rangka untuk membantu ibu ibu, dengan bantuan berbentuk barang. Tempat rombong dan isinya."Yang angsuran, disiasati dengan per hari sebesar 15 ribu rupiah. Disesuaikan dengan jumlah pinjamannya. Di tempat di kotak in. Itu yang UKM, Wirausaha. Untuk Guru dan pedagang kaki lima. Sementara, untuk jasa dibantu untuk pengurusan SIM Kolektif, pengurusan Pajak, dan sebagainya," Kemukanya.

Untuk bidang UKM - UMKM, kemuka Yatmi mengatakan kami ada lahan satu hektar, ke depan rencananya akan dibangun kuliner. Itu berlokasi di daerah Condet, Jakarta Timur."Rencananya nanti akan dibentuk, seperti ada yang bisa jualan Pisang Goreng atau sesuai dengan kemampuannya. Nah, untuk kontribusi ke BPI, pastinya butuh modal, akan kita bantu nantinya. Pembagian keuntungan, dengan perkiraan prosentasenya 30%. Intinya, kita sudah modalin, dengan menunggu saja sudah dapat," kata Yatmi.



"Cara mendaftarkan UKM - UMKM, itu dengan cara download aplikasi, isi biodata dan sebagainya. Dimana, kalau belanja online, Sementara offline, mesti di datangi ke kelurahannya atau lokasi domisilinya. Tak lupa, untuk berjualan (dagang) itu tidak mudah, maka nantinya juga mesti diberikan motivasi," Tandasnya.(Niko)

Khatulistiwa News Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.