Oleh :
H. Albar Sentosa Subari ( Ketua Pembina Adat Sumsel ).
Dan
Marsal ( Penghulu KUA Kec Muara Enim )
Muara Enim,Khatulustuwa News.com -- (23/9) Orang Melayu mempunyai ciri khas yaitu tutup kepala atau dapat disebut Kopiah atau Sorban.
Didalam penjelasan buku Ihya , Watsilah bin Asqo Ra, meriwayatkan, bahwa Nabi Muhammad Saw, bersabda," Sesungguhnya Allah SWT dan para malaikat Nya bershalawat kepada orang orang yang memakai sorban pada hari Jumat. Bila terpaksa sorban dilepas karena panas, maka tidak masalah, baik sebelum atau sesudah shalat Jumat. Namun sebaiknya tidak dilepas ketika berjalan dari rumah menuju masjid, ketika shalat, ketika imam naik mimbar dan khotbah.
Sorban adalah mahkota orang Arab. Bila mereka meletakkan sorban, berarti mereka meletakkan keagungan mereka.
Bagi orang Arab, sorban bagai mahkota raja.
Kalau kita membaca riwayat para Raja di Nusantara umumnya dan di Sumatera Selatan khususnya baik di zaman kerajaan ataupun kesultanan memang nyatanya mereka selalu menggunakan tutup kepala sebagai tanda yang bersangkutan adalah seorang Raja atau setidaknya mempunyai kekuasaan atas komunitas nya.
Kita ambil contoh para Pasirah serta perangkat nya selalu menggunakan simbol ikat kepala, di samping gelar dan artibut lainnya.
Juga tradisi ini juga berlanjut pada masa kolonial dan memang mereka sendiri juga membawa tradisi memakai tutup kepala.
Seperti pakaian para controleur.
Contoh lain bisa kita lihat para pahlawan pejuang dimasa perang Diponegoro dimana Pangeran Diponegoro memakai tutup kepala (sorban), Imam Bonjol pada perang Paderi demikian juga Tengku Umar semua memakai tutup kepala (sorban,), tanda dia seorang pemimpin adat disamping pemimpin agama guna mempertahankan harga diri dari kekuasaan asing.
Beberapa hadis Rasulullah Saw mengenai sorban ini dapat kita lihat antara lain:
Nabi Muhammad Saw bersabda, Pakailah sorban , karena sesungguhnya para malaikat memakai sorban.
Para malaikat memohonkan Rahmat kepada mereka yang memakai sorban pada hari Jumat.
Dua reka'at dengan sorban itu lebih baik dari pada tujuh puluh reka'at tanpa sorban.
Syekh Abdul Qadir Al Jailani berkata bahwa sunnah ada dua macam;
1. Sunah karena hak Allah SWT, yaitu bersorban bila berkumpul dengan orang banyak. Jangan sampai kedua pundak tidak ada pakaian yang indah.Misal dihari Raya dan pertemuan lain.
2. Sunah karena hak manusia, yaitu pakaian yang dijadikan sebagai perhiasan agar tidak diremehkan orang lain dan harga diri tidak direndahkan. (Redaksi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar