BERITA TERKINI

Hadapi Pandemik, Anies Sarankan Pulihkan Ekonomi Perlu Redistribusi Peluang

 



JAKARTA,Khatulistiwa News.com. (18/09) - Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan menilai Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) selain telah berhasil mengubah human capital untuk menghasilkan modal sosial atau social capital yang dimiliki para kadernya. Bahkan diketahui HMI telah menjadi supplier cendekiwian Indonesia.


"InsyAllah pasca 55 tahun ini, mengukuhkan bahwa HMI telah menjadi supplier pemikir cendekiwian Indonesia," kata Anies dalam perayaan Milad Ke - 55 KAHMI bertajuk 'Pulihkan Kesehatan, Bangkitkan Ekonomi, Wujudkan Keadilan Sosial' di Jakarta, Jumat (17/9/2021) malam


Kisaran pukul 19.00 wib, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ditemani Wagub DKI Jakarta Afriza Patria tiba dan menghadiri acara Milad ke 55 thn KAHMI yang digelar di bilangan Pulomas Jakarta, acara digelar secara offline (tatap muka) menggunakan standard prokes dan via online (daring).



"Bukan saja perkenalan , pertemanan namun persahabatan bahkan sampai persaudaraan. Jadi ikatan antara junior, senior itu luar biasa. Biasanya sebelum pandemi, diikuti cukup banyak. Namun kali ini, yang senior hadir juga melalui daring (online)," paparnya mengatakan pasca satu setengah tahun sudah Pademik korona ini berlangsung.


Diketahui, sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pakar Majelis Nasional KAHMI, Prof. dr. Rafiq Rasidi dan Akbar Tanjung yang juga merupakan salah seorang Dewan Pakar KAHMI turut hadir dan memberikan kata sambutan juga via Daring. Juga, pada pembukaan sempat diputar dokumentasi kala pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada tokoh HMI, Prof. Lafran Pane oleh Presiden RI, Ir. Joko Widodo.


Sejarah mencatat, HMI diawali asal mula kala itu ada sejumlah tiga (3) perguruan tinggi (PT) terbilang ternama di Jogyakarta, yakni sekolah tinggi teknik, sekolah tinggi Islam dan Universitas Gajah Mada tepatnya pada 5 Februari 1947 , didirikan di Jogyakarta


Tak pelak, Anies menceritakan dengan canda pada rekan rekannya seperti seingatnya dahulu waktu dirinya muda dulu, jika bertemu dengan senior. Biasanya ditanyakan 'apakah sudah punya ongkos pulang atau belum', ujarnya.


Perlu diingat, imbuh Anies bahwa dengan segala daya upaya aktif dan rajin akan dapat mendorong untuk tercapai. Bahkan, jika ditanya sama senior lalu terkadang menjawab, Alhamdulilah, usaha bang. 'Usaha apa ?, Usahakanlah bang...' (kala ditanya senior), ucapnya yang disambut tawa ringan para tetamu undangan baik kader maupun senior HMI yang berada di ruang Aula pertemuan 


Memang, lanjut Anies menerangkan kalau dampak Pademik ini besar."Hampir satu setengah tahun persis. Kita masih merasakan dampaknya. Bagi KAHMI tadi disebutkan, ada salah satu upaya membangun universitas berbasis digital," paparnya.


Kemuka Anies menyampaikan, jikalau dirangkaikan, ada kejadian kesehatan, berdampak pada ekonomi, berdampak pada keadilan sosial. Tetapi, yang penting bagi kita semua bagaimana mengambil hikmah dari segala peristiwa yang diambil oleh semua.


"Dimana, karena persitiwa tekanan ekonomi akibat krisis kesehatan berbeda sekali dengan tekanan ekonomi berdampak pada krisis moneter, finansial," jelasnya.


Pada lini sisi ekonomi, Anies menjelaskan ada variabel variabel ekonomi yang mana ada salah hitung (prediksi) hingga muncul moneter crisis, mindset crisis, ekonomi krisis."Dalam hal ini, sisi demand dan supply terhenti. Dikarena status kesehatan," terang Anies.


Maka itulah, Anies menyarankan upaya mengobatinya tidak ada pilihan dengan membereskan kesehatan. 


"Kita semua tahu untuk membereskan persoalan kesehatan adalah kemauan untuk mendengarkan apa kata scientist. Ada dua batasan, dimana ada kelompok yang mau mendengarkan apa kata scientist," timpalnya.


"Sementara, diketahui bahwa HMI, seperti kita tahu sudah teruji akan melakukan pendekatan ilmiah. Seperti kita ketahui, di dunia jika mendengarkan pendekatan ilmiah akan bisa ditangani. Sementara jika tidak akan keteteran," cetusnya.


Ungkap Anies mengemukakan bahwa masa krisis yang berat situasinya, sudah dua kali kita mengalami. Alhamdulillah, di bulan Agustus kemarin kondisinya sudah sangat membaik. Kemarin situasinya positif rate (yang terpapar) sudah pada 1,2 % (satu koma dua persen).


"Untuk melakukan redistribusi peluang. Karena semua terhenti pada waktu yang bersamaan. Redistribusi peluang, ialah dimana memberikan kesempatan pada kecil untuk besar, tanpa mengecilkan yang besar," pungkas Anies.(Niko)

Khatulistiwa News Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.