BERITA TERKINI

TUTUR BAHASA SUKU MELAYU

 

Oleh : 


H. Albar Sentosa Subari ( Ketua Pembina Adat Sumsel ). 

Dan 


Marsal ( Penghulu KUA Kecamatan Muara Enim )



Muara Enim,KhatulistIwa News.com- (3+9) Berbudi maksudnya seseorang yang mempunyai budi bahasa, adat sopan santun, bersungguh sungguh dalam pekerjaan, mempunyai daya ikhtiar yang tinggi, bijak dalam membuat sesuatu keputusan dan yang paling penting banyak berbuat jasa dan  bakti. 

Bahasa merupakan lambang lambang bunyi suara yang dipakai sebagai alat komunikasi dalam lingkungan satu konunitas,.

Jadi , dua kata dasar budi dan bahasa bermakna : tutur kata, kelakuan, tingkah laku, sikap, perangai, akhlak, sopan santun, tertib dan perbuatan yang baik. 

Dalam masyarakat Melayu, budi bahasa merupakan satu aspek atau ciri diri yang perlu dimiliki setiap insan manusia. 

Budi bahasa menggambarkan pribadi dan melambangkan identitas seseorang itu, menjadi ukuran kualitas dirinya di masyarakat. Biar setinggi manapun kedudukan nya,  budi bahasa tetap berperanan yang penting menilai seseorang. 

Seseorang yang berbudi bahasa tinggi, maka harga dirinya akan ikut tinggi pula dan dihormati orang walau tidak berharta. Sebaliknya walau kaya raya namun tidak berbudi bahasa akan berkurang dan dipandang hina oleh masyarakat. 

Dalam ajaran Islam, kita dituntut agar berbudi (berakhlak), karena itu adalah ibadah bersedekah .

Tutur merupakan sarana percakapan semakin seseorang bijak berbahasa yang sopan santun secara tidak langsung ia akan memberikan satu kesan yang baik dan positif.

Sebagaimana digambarkan dalam pantun :


Tegak rumah karena sendi

Runtuh rumah binasa

Sendi bangsa ialah budi 

Runtuh budi runtuhlah bangsa. 

Seseorang yang berbudi bahasa merupakan orang yang paham penggunaan bahasanya dengan betul, benar dan bahasa yang dituturkannya pula adalah bahasa yang baik tidak menyakiti hati orang lain tentu dengan ragam bahasa. 

Di dalam pergaulan masyarakat Melayu dikenal banyak ragam bahasa yang sering digunakan dalam bertutur misalnya:

- Bahasa teguran

- Bahasa sindiran 

- Bahasa merajuk dan lain lain. 

Bahasa teguran misalnya seorang ibu memarahi anaknya yang jatuh. Ibunya menggunakan kalimat " Pergilah bermain lagi... "

Bahasa sindiran : mengata dulang paku serpih. Mengata orang dia yang lebih tinggi. 

Bahasa merajuk: buah langsat kuning mencelah. Keduduk tidak berbunga lagi. Sudah dapat gading bertuah Tanduk tidak berguna lagi.

Masyarakat Melayu dalam penyampaian budi bahasa menggunakan pantun. 

Diantara pantun pantun yang sering digunakan menyampaikan maksud itu adalah seperti pantun di bawah ini. 

Tenang tenang air di laut

Sampan kolek mudik ke Tanjung 

Hati terkenang mulut menyebut 

Budi yang baik rasa nak junjung. 


Pisang emas dibawa belayar

Masak sebiji diatas peti

Hutang emas boleh dibayar

Hutang budi dibawa mati. 


Bunga Melati bunga di darat

Bunga seroja ditepi kali

Hina besi karena karat

Hina manusia karena berbudi.(redaksi)

Khatulistiwa News Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.