BERITA TERKINI

Pj Bupati Resmikan poli CAPD RSUD HM Rabain Muara Enim


 


 Muara Enim Khatulistiwanews (10/03) Memperingati hari ginjal dunia yang jatuh di hari Kamis minggu kedua bulan Maret, Rumah Sakit Mohammad Rabain Kabupaten Muara Enim, Sumatra Selatan meresmikan ruangan poli CAPD yang baru, ruangan poli CAPD yang baru terletak di lantai 2, Resmi dibuka oleh PJ Bupati Muara Enim H.Nasrun Umar S.H. M.M (HNU) di dampingi Ketua TP PKK Kabupaten Muara Enim Hj,Renny Devi Nasrun Umar, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan layanan perawatan cuci darah akibat penyakit gagal ginjal.




 Tujuan diadakan Hari Ginjal Sedunia ini untuk meningkatkan kesadaran di antara orang-orang tentang masalah dan pengobatan yang berhubungan dengan ginjal dan dampak ginjal terhadap kesehatan.ujar Direktur RSUD H.M.Rabain Dr Alfurqon SP.M



PJ Bupati Muara Enim H.Nasrun Umar S.H. M.M yang di dampingi oleh Ketua TP PKK Kabupaten Muara Enim Hj Renny Devi Nasrun Umar, dengan mengucapkan Bismillahirohmanirohim, ruangan Poli continuous ambulatory peritoneal dialysis (CAPD) resmi kita buka, dengan di resmikan ruangan poli ini bisa memenuhi kebutuhan layanan masyarakat khusus nya yang sering cuci darah,


Selesai meresmikan ruangan poli CAPD, Pj Bupati H.Nasrun Umar (HNU) bersama Ketua TP PKK Hj Renny Devi Nasrun Umar, langsung menyambangi para pasien capd untuk melakukan bincang-bincang guna mendengarkan keluhan masyarakat serta memberikan dukungan semangat kepada para pasien cuci darah,

dalam bincang santai itu salah satu pasien menyampaikan masih beratnya biaya pasca cuci darah di rumah sakit saat ini dan berharap kepada pemerintah daerah agar kiranya bisa sedikit meringankan beban biaya bagi para pasien gagal ginjal


pertanyaan dari pasien dijawab langsung oleh PJ bupati muara Enim perlu diketahui bahwa mengelola dana pemerintah itu bukan seperti mengelola dana kita pribadi tapi aku sebagai bupati atau kepala daerah akan mengajak kawan-kawan untuk mencari skema bagaimana agar para pasien meringankan biaya itu janji aku, tutupnya



Dr, Fauzi MPH mengatakan, penyakit ginjal kronik tidak bisa menjalani perawatan konserfatif dengan obat-obatan saja. Pasien tersebut memerlukan perawatan terapi pengganti ginjal. Ada tiga perawatan yang dapat dilakukan, di antaranya hemodialisis, continuous ambulatory peritoneal dialysis (CAPD), dan pengobatan yang lebih tuntas yaitu transplantasi ginjal.




Ketiga cara itu bisa dilakukan di Indonesia, termasuk di Palembang Sumatra Selatan Pasien ginjal kronik jika tidak melakukan transplantasi ginjal, maka harus menjalani hemodialisis dua hingga tiga kali seminggu, sekitar 10-12 kali tindakan dalam satu bulan dengan biaya satu juta sekali perawatan. Tentu, ini jumlah biaya yang tak sedikit.

“Dengan peresmian instalasi baru ini, kami harapkan hemodialisis akan makin berkurang,” ungkap Dr,Fauzi MPH




Penyakit ginjal tidak menyerang secara pilih-pilih. Bisa terjadi pada orang tua, anak-anak, laki-laki, maupun perempuan. Penyakit ginjal kronik, disebabkan oleh beberapa faktor. 52 persen disebabkan diabetes, dan 32 persen karena hipertensi. Pada perempuan hamil, infeksi saluran kencing, dan keganasan rahim, juga beresiko terkena penyakit ginjal.




Di tempat yang sama Derektur RSUD H M Rabain Dr, Alfurqon Sp.M bertujuan memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dilihat dari waktu ke waktu, lanjutnya, jumlah pasien yang memerlukan bantuan hemodialisis semakin banyak. Unit hemodialisa sdh berjalan

Saat ini kita ada 9 mesin dan 1 backup

dengan di resmikan ruangan poli Continuous Ambulatory Peritoneal Dialisis( CAPD ).

merupakan bentuk keberhasilan pemerintah dan RS H.M Rabain untuk membantu mempertahankan kualitas hidup dan harapan hidup masyarakat yang terkena penyakit ginjal kronik.Kami ingin hadir di tengah Masyarakat, yang semula RS H.M. Rabain belum punya fasilitas ini. Sehingga, RS H.M Rabain bisa semakin dekat dan memberikan layanan yang terbaik untuk masyarakat, paparnya(Rendy) 

Khatulistiwa News Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.