BERITA TERKINI

KEMAHARAJAAN SRIWIJAYA


Oleh :

H. Albar S Subari ( Ketua Pembina Adat Sumatera Selatan / Peneliti Hukum Adat Indonesia )
Dan


Marsal ( Penghulu Kecamatan Muara Enim / Pemerhati Hukum Adat Indonesia )


Muara Enim, Khatulistiwa News.com.(24/8/2020)
Sriwijaya, dalam bahasa Sanskerta, sebagai mana diungkap Paul Michel Munoz: Kemenangan yang menjanjikan.
Letak geografis pusat kerajaan Sriwijaya sekaligus pelabuhan ini sangat strategis untuk akses ke laut karena letak nya yang rendah dan rata sehingga gelombang laut masih dapat dipantau dari pedalaman muara sungai Musi. Kapal kapal besar dapat menelusuri masuk dan keluar secara leluasa dan selesai melakukan kegiatan bongkar muat karena bentangan sungai musi yang lebar dan dalam (saat itu)
Kapal kapal yang datang dari mancanegara membawa bermacam produk impor bagi Sriwijaya dan pulang membawa produk lokal  ekspor Sriwijaya. Produk inport yang sebagian besar dari China, India dan Timur Tengah itu kemudian didistribusikan ks wilayah sekitar Sriwijaya, termasuk kerajaan kerajaan lain, baik melalui darat atau laut.

Sriwijaya juga memiliki akses ke pedalaman di hulu sungai musi bagi menyuplai komoditi  lokal yang melimpah seperti kayu, damar, gading gajah, kapur barus dan rempah rempah yang kemudian di ekspor ke pasar China, India dan Timur Tengah. Memiliki pelabuhan strategis merupakan syarat mutlak guna menguasai dunia perdagangan, dan itu  sangat disadari Sriwijaya.
Kerajaan yang kuat adalah kerajaan yang kaya karena dengan itu dapat menyusun armada perang yang tangguh.

Kerajaan kerajaan senantiasa bersaing membuat pelabuhan dan menguasai jalur perdagangan yang strategis. Juga tidak menutup kemungkinan terjadi penaklukan atas kerajaan yang memiliki pelabuhan dan yang berada di jalur perdagangan strategis. Selain memangkas persaingan, tindakan ini juga merupakan upaya menguasai pelabuhan baru untuk memajukan perekonomian kerajaan. Dengan demikian kerajaan kuat menguasai kerajaan lemah. Dan hal itu juga yang dilakukan Sriwijaya.

Puncak masa kejayaan kemaharajaan Sriwijaya telah mengembangkan sayap kskuasaan atas laut dan darat, mulai dari kawasan Indonesia bagian barat, tanah semenanjung Malaysia, sampai laut China Selatan. Negara maritim ini menguasai sepenuh nya jalur perdagangan utama pada masa itu yang ramai dilayari  dan disinggahi armada dagang dari jazirah Arab, Persi, dan China seperti selat Malaka, tanah genting Kra, selat Sunda dan selat Karimata.

Di penghujung abad ke 7 M. Sriwijaya telah menguasai kawasan Asia Tenggara dan kawasan selat Malaka..
Menjelang abad ke 8 M Sriwijaya telah menguasai sepenuhnya Sumatra dan Tanah Semenanjung yang dengan sendirinya menguasai perdagangan ke China dan India. Karena Sriwijaya dapat menjamin jalur yang relatif aman dari perompak kian ramailah perdagangan ke manca negara.

Kerajaan Sriwijaya mulai mengalami kemunduran sekitar pertengahan abad ke 11 M.  Ini terjadi sejak kerajaan Chola dari India menyerang Sriwijaya pada 1025 M. Para bangsawan Sriwijaya banyak yang melarikan diri ke kerajaan Jambi yang berada di hulu sungai Batang Hari. Pada 1088 M Jambi beralih menaklukkan Sriwijaya. Selanjutnya Jambi berubah menjadi kerajaan Dharmasraya. Setelah ekspansi kerajaan Singosari dari pulau Jawa runtuh pula kerajaan Dharmasyara tahun 1285 M.

Untuk mengingat kembali kejayaan Sriwijaya. Adalah bahwa Sriwijaya didirikan oleh Dinasti Syailendra pada abad ke 7 M. berdasarkan prasasti Kota Kapur. Sriwijaya pernah mengirim ekspedisi menaklukkan kerajaan di pulau Jawa. Setelah berhasil menaklukkan kerajaan di pulau Jawa, Dinasti Syailendra dikenal sebagai pendiri Candi Borobudur pada 770 M. Versi lain candi di bangun kerajaan Mataram kuno.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kerajaan Mataram Kuno pada masa itu di bawah taklukan Sriwijaya atau dinasti Syailendra.

Sriwijaya pernah diterajui ( dipimpin ) para penguasa sebagai mana disenaraikan ( diuraikan ) berikut ini:
1. Dapunta Hyang Sri Yayanaga (prasasti kedukan bukit 683.talang tuo tahun 684)
2. Sri Indrawarman (berita cina 724)
3. Rudrawikrama (berita cina 728,742)
4. Wisnu (prasasti ligor 775)
5.Maharaja ( berita Arab 851)
6. Balaputradewa (prasasti Nalanda 860)
7. Sri Udayadityawarman (berita cina 960)
8. Sri Udayaditra ( berita cina 962)
9.Sri Cudamaniwarmadewa (berita cina 1003,prasasti Leiden 1044)
10.Maraviyayatunggawarman (prasasti Leiden 1044)
11. Sri Sanggramawijaya Tunggawarman (prasasti  chola 1044) (Redaksi)

Khatulistiwa News Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.