BERITA TERKINI

KERAJAAN PALEMBANG


Oleh :


H Albar S Subari ( Ketua Pembina Hukum Adat Sumsel / Peneliti Hukum Adat Indonesia ) Dan


Marsal ( Penghulu  Kecamatan Muara Enim / Pemerhati Hukum Adat )

Muara Enim,Khatulistiwa News.com.
Palembang merupakan negeri asal raja raja Melayu yang membina pemerintahan di kawasan Tanah Semenanjung dan kepulauan Riau.
Kelak, setelah islam berpijak di wilayah bekas pusat kemaharajaan Sriwijaya ini, berdiri kerajaan islam Palembang. Dibawah kemaharajaan Majapahit, Palembang pernah dipimpin oleh Ario Damar, putra Raja Majapahit, Kertabumi. Saat Ario datang ke Palembang sebagai utusan Majapahit bersama isterinya keturunan China Muslim yang sedang hamil penduduk Palembang sudah banyak yang memeluk Islam. Ario Damar kemudian memeluk islam dengan nama muslim Ario Abdillah.

Kelak isteri Ario Abdillah melahirkan seorang putra bernama Raden Fattah yang kemudian hari menjadi Panembahan Palembang. Selanjutnya beliau menjadi Sultan Kerajaan Demak yang memisahkan diri dari Majapahit pada 1500 M. Atas dukungan wali songo yang dimotori Sunan Ampel. Sejak itu Palembang menjadi wilayah di bawah lindungan Kerajaan Demak Islam

Pada tahun 1513 M Raden Fatah pernah memerintahkan putranya Pati Unus membawa pasukan Demak dan Palembang membantu Sultan Mahmud Syah, penguasa terakhir kemaharajaan Melayu Malaka, merebut kembali kota Malaka yang Sudah diduduki Portugis sejak 1511 M. Kelak Pati Unus menjadi Sultan Demak kedua.

Pada tahun 1546,meletus perang saudara di pusat kerajaan Demak pasca wafat nya Pangeran Trenggono (sultan Demak ke tiga). Sekitar tahun 1547-1552 terjadi perpindahan para pengikut pangeran Trenggono dari Demak ke Palembang yang pada mada itu dipimpin Dipati Karang Widara yang ditengarai salah seorang keturunan Demang Lebar Daun. Para keturunan pangeran Trenggano dan Depati Karang Widara kemudian mendirikan Kerajaan Palembang.
Pada tahun 1596.Kerajaan Palembang direbut kerajaan Banten.

Dan diabad ke 17.seorang bangsawan pelarian dari kerajaan Demak bernama Ki Gede Ing Suro mendirikan kerajaan Palembang kembali. Kelak kerajaan ini menjadi kerajaan islam Palembang yang pusat pemerintahan terletak di tepi Sungai Musi antara Plaju dan pulau Kemaro sekarang, berseberangan dengan pemukiman China dan Portugis yang telah lama menetap disitu.

Selain orang Melayu di kerajaan Palembang  banyak bermukim orang Jawa yang datang masa Majapahit dan Demak. Terjadi akumulasi budaya antar mereka yang khas disebut kebudayaan Melayu Palembang..
Masyarakat yang  bermukim di Palembang yang merupakan bekas pusat kemaharajaan Sriwijaya (kemudian berubah menjadi Kerajaan Palembang di zaman Demang Lebar Daun dan Sapurba, lalu menjadi taklukan Singosari, Majapahit dan Demak Islam)  yang kemudian menjadi wilayah Kerajaan Islam Palembang, adalah penutur bahasa Melayu mulai berkembang dari dahulu sampai sekarang.

Peran kerajaan ini dalam pengembangan islam juga dipandang penting yang  ditandai banyak nya para ulama Palembang yang menyebarkan agama islam di wilayah kerajaan ini. Bahkan para ulama Palembang banyak menulis kitab agama islam dalam bahasa Melayu klassik diantaranya Syihabuddin, Kemas Fakhruddin, Muhammad Muhyi al Din, Kemas Muhammad dan Syeikh Abdul Samad al Filambani al Jawi.

Demikian sekilas sejarah Kerajaan Palembang. Mudah mudahan dapat menjadi pencerahan kita bersama. Aamiin (Redaksi)

Khatulistiwa News Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.