BERITA TERKINI

Sekilas " Aceh Serambi Mekkah"


Oleh :

H. Albar S Subari ( Ketua Pembina Adat Sumsel / Peneliti Hukum Adat Indonesia ) dan


Marsal ( Penghulu Kecamatan Muaraenim / Pemerhati Hukum Adat )
Muara Enim,Khatulistiwa News.com
Sebutan atas Aceh sebagai " serambi  mekkah " bukan lah suatu hal yang dibuat buat, tetapi suatu kenyataan sejarah yang tidak dapat dimungkiri. Yang mengangkat derajat sebuah negeri sampai sebutan sedemikian mulia, bukan lah menghendaki banyak orang. Apabila kita sebut nama dua orang ulama Aceh, akan samalah artinya dengan 1000 atau 2000 orang.
Ulama yang kita maksudkan sampai mengangkat Aceh sebagai sebutan Serambi Mekkah yaitu : 1. Syaikh Aminuddin dan 2. Abdurrauf bin Ali Al Fanshuri As Sinkily.
Beliau berdua adalah ulama besar yang hidup di zaman Kerajaan Iskandar Muda Mahkota Alam, dalam abad ke tujuh belas masehi.

Tuan Syekh di Kuala adalah sebutan kehormatan terhadap Syekh Abdurrauf, yang sampai sekarang sudah menjadi adat kebiasaan orang orang Aceh tidak mau kurang hormat kalau menyebut nama seorang ulama yang  dihormati cukup disebutkan nama negeri tempat tinggal asalnya saja.Tengku di kuala, Tengku di Tiro dan kalau di Minangkabau: inyik Jaho, inyik Candung, inyik Parabek.

Sejak zaman ibnu Bathuthah, beliau ini telah mempopulerkan bahwa negeri negeri kita disebelah sini, semuanya disebut Jawa. Walaupun ibnu Bathhutha  mula mula datang kenegeri kita ini ialah negeri Pasai di Aceh, dalam kitab catatan nya disebutkan nya bahwa Raja atau Sultan negeri itu ialah sultan Jawa. Maka sejak itu seluruh negeri di pulau pulau Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Semenanjung Tanah Melayu, sampai ke Syahrum Nawi yaitu Tanah siam, dan sampai Phililina disebut negeri krang Jawi. Oleh karena itu tidak heran jika Syaikh Abdurrauf menyebut dirinya  Aminuddin Abdurrauf bin Ali Al Jawi. Meskipun di belakang nya beliau jelaskan pula bahwa Jawinya itu ialah Jawi al Fanshuri, As Sinkily. Dalam Al Fanshuri ada nama lain dari negeri Barus atau negeri Pancur, sedang as Sinkily, ialah negeri Singkel di pesisir sebelah barat, diantara bagian Aceh dengan bagian Batak di Sumatra.

Beliau munvul sebagai ulama yang berpengaruh di zaman nya, karena Acehpun sedang mencapai puncak kekuasaan nya pula sebagai sebuah kerajaan islam yang merdeka dan berdaulat.

Dijelaskan bahwa Syaikh Abdurrauf itu sebelum menjadi mufti besar di kerajaan Aceh, terlebih dshulu belajar agama secara mendalam di Sl Madinatul Munawarah. Gurunya dalam ilmu thasawuf ialah Shafiyuddin Ahmad Al Dajaany Al Qusyasyi (1583-1660).
Disamping mendalami tasawwuf beliau juga mendalami ilmu fiqh yang tertulis dalam bukunya bernama  Majmu'ul Masaa-il.
Dibidang budi pekerti bukunya berjudul Al-Mawaa'zh Al Badii'ah.
Tafsirnya bernama Turjuman Al Mastafiid.
Tafsir ini beh dikatakan bukti yang terang bahwa aceh serambi mekkah. Tafsir ini masih dibaca penduduk muslim di Siam, Malaysia dan di Banjar Indonesia.

Jika orang aceh menyebut  negerinya Serambi Mekkah, bukan lah kebanggaan daerah.
Bukti bisa lihat fakta sejarah :
1. Syaikh Arsyad Banjar mengatakan bahwa kitab beliau yang terkenal bernama Sabilal Muhtadin adalah lanjutan dari kitab Shirathal Mustaqim karangan Nuruddin Ar Raniri di Aceh.

Dalam hikayat catatan fiqh shaghir bahwasanya ilmu pengetahuan agama islam yang berjalan di Minangkabau adalah diterima dari Aceh. Kalimat Paderi sebagai mana gerakan melawan belanda disebut dia diambil dari kalimat Pidari, yaith negeri Pidir Aceh.
Di zaman kebesaran Malaka, Sulthan Mansyur Syah mengirimkan ke Pasai meminta fatwa hukum tertinggi dengan membawakan hadiah emas tujuh tahil.
Disebut dalam sejarah perkembangan islam di Jawa, terkenal dakwah Walu Songo. Maka tersebut Sunan Bonang hendak berangkat ke Mekah. Dan meninggalkan Sunan Jogo di Demak. Wali Songo singgah terlebih dahulu di Pasai mendalami ilmunya.
Demikian kalau kita kaitkan perkembangan islam di Palembang tentu ada hubungannya yang tidak terputus melalui jalur sejarah berdirinya kerajaan islam Palembang melalui jalur Demak.(Redaksi)

Khatulistiwa News Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.