BERITA TERKINI

ISLAM BAGAIKAN LEBAH

Marsal ( Penghulu KUA Kecamatan Muara Enim )

Muara Enim,Khatulistiwa News.com-

Dari Abdullah bin Amru ia berkata, Rasulullah SAW bersabda :

“ Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, Sesungghunya perumpamaan mukmin itu bagaikan lebah yang selalu memakan yang baik dan mengeluarkan yang baik baik. Ia hinggap (di ranting) namun  tidak membuatnya patah dan rusak.” ( HR. Ahmad yang di shahihkan oleh Ahmad Syakir ). Itulah mukmin bagaikan lebah, ia hanya memakan Yang halal dan menjauhi makanan yang haram.


Perumpamaan Umat Islam itu seperti lebah, jika sarangnya di ganggu lebahnya akan marah dan mengejar yang mengganggunya, demikian juga umat Islam jika di usik sedikit saja umatnya melawan. Toleransi sangat di tanamkan secara dalam pada ajaran Islam. sepanjang islam dan pemeluknya tidak di ganggu, Islam mengajarkan agar hidup rukun dan berdampingan. Jangan sekali kali mengusik dan menyakitinya, apa lagi melukainya. Umat Islam dimanapun akan bangkit melawan. 



 Globalisasi telah mengubah gaya hidup dan kebiasaan masyarakat untuk jauh dari konsepsi Islam karena globalisasi cenderung ke arah westernisasi. Padahal, Allah SWT telah memberikan kita sosok tauladan yang patut kita contoh, yaitu Nabi Muhammad SAW. Era globalisasi telah merubah kebiasaan “manusia lebah” menjadi “manusia lalat” yang jauh dari nilai-nilai Islami dan tauladan Rasul.Seperti kita ketahui bahwa lebah dan lalat adalah dua serangga yang berbeda. Lalat senang berada di tempat yang berbau busuk dan kotor, sedangkan lebah senang  berada di tempat yang bersih dan wangi.


Rasulullah SAW dengan pernyataanya dalam hadits mengisyaratkan agar kita meniru sifat-sifat positif yang dimiliki oleh lebah, seperti :


1.    Memberi Banyak Manfaat

ِmanusia yang paling dicintai Allah adalah yang paling banyak memberi manfaat bagi yang lainnya”. Seperti lebah, yang madu dan air liurnya bermanfaat bagi kesehatan manusia.

 

Dan Rabbmu mewahyukan (mengilhamkan) kepada lebah: “Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Rabbmu yang telah dimudahkan (bagimu).”Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalam nyater dapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaranRabb) bagi orang-orang yang memikirkan.” (An-Nahl: 68-69). 


2.    Hinggap dan Menyerap (Memakan) yang Bersih


Lebah hanya akan mendatangi tempat-tempat bersih yang mengandung bahan madu atau nektar. Begitulah pula seorang muslim harus memilih yang baik, baik dalam hal zatnya, sifatnya, dan cara mendapatkannya.


“Hai manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan adalah musuh yang nyata bagimu.”(Al-Baqarah: 168). 


3.Mengeluarkan yang bersih.


Lebah selalu mengeluarkan yang bersih, contohnya madu dan air liurnya yang berguna bagi kesehatan manusia. Begitulah seharusnya, muslim harus selalu produktif dalam kebaikan. Seorang penyair berkata :


“Seburuk-buruk manusia adalah manusia yang hanya sibuk mencari aib/kekurangan orang-orang. Seperti lalat yang hanya memperhatikan bagian luka. Selalu saja matanya tertarik dengan melihat keburukan. Makaia hanya memandang perbuatan buruk dan kesalahan. Mereka hanya mencari-cari kesalahan dan kekurangan, hamper tidak ada sesuatupun yang menyenangkannya.”


4. Tidak MudahJatuh

Walaupun lebah hinggap di ranting yang rawan, ia tidakakan jatuh. Seorang muslim  tidak boleh mudah di jatuhkan dan harus mempunyai kekuatan walau di tempat yang rawan.  Allah SWT berfirman:               


“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan teratur seakan mereka seperti bangunan yang tersusun kokoh.” Qs.61:4


 5.TidakMerusak

Jangan pernah melakukan perusakan dalam hal apa pun: baik material maupun non material. Allah SWT berfirman:


“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdo`alah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” Qs.7:56. 


6. Bekerja Keras

Lebah adalah pekerja keras. Seharusnya manusia juga selalu penuh semangat berkarya dan beramal setiap harinyaَ. 

 “Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.” (Qs.94: 7).


7. Bekerja secara Jama’I dan Tunduk pada Satu Pimpinan.

Lebah hidup dalam koloni besar, tidak pernah menyendiri. Ketika mereka mendapatkan sumber sari madu, mereka akan memanggil teman-temannya untuk menghisapnya. Demikian pula ketika ada bahaya, lebah akan mengudang teman-temannya agar membantu dirinya. Begitulah seharusnya sikap umat muslim, saling membantu dan berbagi.


8.Melawan ketika di serang

Lebah hanya akan menyerang manakala merasa terganggu atau terancam. Begitu pula sikap seorang mukmin: musuh tidak di cari. Tapi jika ada, jangan lari. Allah berfirman: 

  

“Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.”Qs.2:190. 


Jangan menjadi manusia seperti lalat


Ketika lalat mencoba keluar dan menuju jendela yang berkaca. Ia akan menabrak kaca. Namun, lalat itu justru mundur dan mengambil ancang-ancang untuk kembali berusaha menembus kaca. Ia selalu gagal dan mengulangi kegagalannya. Ia menghabiskan tenaga dan waktunya dari upaya sia-sia. Jika seekor lalat tersebut dapat berpikir, tentunya ia akan menengok ke arah fentilasi udara atau pintu rumah yang terbuka.



Sebagai muslim kita  harus menggantungkan cita-cita dengan tepat. Pikirkan tindakan dan langkah yang akan kita tempuh. Berikan rambu-rambu di setiap impian karena di setiap jalan pasti ada sebuah daerah yang rawan kecelakaan. Itu akan membimbing kita, jika kita sudah menempuh jalan yang salah, jangan takut untuk mundur. Mundurlah jika itu lebih baik, jangan mengorbankan waktu dan tenaga dengan sia-sia. Dan jika kita merasa belum saatnya untuk maju, maka janganlah maju, persiapkan diri terlebih dahulu untuk menyongsong masa depan, dan maju ketika peluang itu memungkinkan. 


Teori Lalat Vs Lebah diharapkan mampu merefleksikan diri tiap muslim dalam melakukan kebiasaannya dan mampu mengajak masyarakat Islam untuk terbiasa berperilaku baik, bahkan lebih baik dari si lebah. Generasi muslim ditengah globalisasi saat ini harus mampu membudayakan kembali kebiasaan Islami yang kita ambil dari tauladan Rasulullah dan mampu mengikis serta memfilter masuknya pengaruh globalisasi yang mengancam evolusi kebiasaan  Manusia di Indonesia saat ini.(Redaksi)


Khatulistiwa News Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.