BERITA TERKINI

Demo Di Balai Kota, FSP RTMM - SPSI Provinsi DKI Tuntut UMP Naik 5 %

 


JAKARTA,Khatulistiwa News-  (30/11) - Di depan Balai Kota DKI Jakarta, pimpinan daerah FSP RTMM - SPSI Provinsi DKI Jakarta , dimana pesertanya PUK SP RTMM se DKI Jakarta menggelar aksi demonstrasi menuntut agar Gubernur Anies Baswedan mencabut formula UMP yang pada tanggal 20 November lalu diserahkan ke Kemendagri lalu. Jakarta, Selasa (30/11)


Sebutlah Iksan, salah seorang pendemo mengatakan, bahwa," Yang penting hasil. Kalo bicara lima persen, bilang aja lima persen. Kalo dengan kenaikan 37, 754 rupiah apakah cukup ? Tidak. Lalu apakah makanan, minuman berhenti (tidak naik)?," Ungkapnya kala orasi.


Sementara, menurut Ikhsam bahwa sejauh ini kita (buruh) bayar pajak, jangankan pajak dinaikan. Namun gaji kita ga naik naik. Untuk itu Dewan Presidium dari kami (kaum buruh) bakal menyiapkan diri. minyak naik, beras naik, semuanya naik. Naik gaji cuma 37 ribu rupiah saja, sindirnya.


Di lokasi, aksi berlangsung dimulai semenjak pukul 11 siang wib pada selasa (30/11) di depan Balai Kota DKI Jakarta. Dan terbentang spanduk bertuliskan, "Cabut Keputusan Gubernur Tentang Penetapan UMP 2022, Kembalikan UMSP Yang dihapus oleh PP 36 tahun 2021","5 Persen Harga Mati"#uucikercacatformil  #kawalrevisiUU2020


Kemukanya mengatakan," Semoga perjuangan diberkahi Allah SWT 

Saya dapat info UMP DKI naik 37 rb, dasarnya PP 36. Dulu mestinya didasari Dewan Pengupahan, dan itu mestinya dihitung. Ini dihitung hitung dengan formulasi, dihitung hanya 37 ribu saja. Lalu ada aturan, Pemda mengikuti Pemerintah Pusat. Lalu apakah berani menolak ?, Himbaunya pada rekan rekan buruh yang turut ikut aksi demonstrasi.


" Tolak !., " Sorak pada pendemo yang turut ikut di lapangan saat di halaman gedung Balai Kota DKI Jakarta.


" Lebihkan, minta data pada BPJS, lalu ke satgas covid, jabatan anda tinggal beberapa bulan lagi. Lawan itu Pemerintah Pusat. insyaallah, jadi nanti Presiden," Ujar Ikhsan


" Mudah mudahan pak Anies bisa mendobrak aturan aturan ini. Jangan takut, InsyaAllah, akan mendukung Pak Anies," Paparnya.


Kemudian, Pak Sudarto, Ketum SP RTMM SPSI menyampaikan dan memberikan himbauan pada rekan rekan buruh yang turut serta aksi," Semoga kita tetap semangat dengan perjuangan teman teman. 


" Selain upah minimum, lalu pekerja yg sudah lebih dari setahun diperhatikan, soalnya kontribusi nya. Kisaran 5 hingga 7 juta kira kira UMP untuk wilayah DKI," Ungkap Sudarto.


Sebelumnya, sempat salah seorang pendemo, sebutlah Bpk Gultom (aktivis buruh senior) yang juga merupakan mantan pekerja Indomilk, Sahabatnya Pak Jacob Nuwawea almr. (Mantan Menaker) mengatakan, bahwa Kita mengharapkan bapak Gubernur, bisa hadir ke sini. Dan pertemuan ini menghasilkan hasil yang baik juga.


Memang, situasi terkini Pak Anies kemarin sudah berusaha menaikan lima (5) persen. Dan dia akan usahakan ke Pemerintah Pusat. Pihak buruh menyampaikan," Kami ga minta banyak pak, kenaikan 5 persen itu angka realistis. Pertumbuhan ekonomi, itu hasil kontribusi kawan kawan. Jika tidak, maka berhenti itu tukang Indomie, tukang gorengan. Kami industri yang tetap ber produksi 24 jam per hari. Kami mohon pada pak Anies, panggil BPJS daerah, mana industri yang tumbuh, lalu tidak tumbuh," Paparnya.


Saat aksi digelar , sempat juga diwarnai dengan dengungan diiringi musik SLANK, berjudul 'sakit hati', musik Iwan Fals 'Bongkar'. Kemudian pada Pukul 14.35 , perwakilan buruh diterima masuk, diwakili Pak Ujang, Bu Vero, Kusworo, Eko diterima kepala Kebangpol DKI Jakarta.


" Kita akan menyampaikan pendapat kita ini sampai pendapatan kita ga berubah," pungkasnya.(Niko)

Khatulistiwa News Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.