BERITA TERKINI

Melawan Oligarki & Pembunuhan, Gabungan Advokat - Akademisi - Aktivis Lingkungan dan HAM Sepakat Bentuk Tim Advokasi JURKANI

 



JAKARTA,Khatulistiwa News-  (20/11) - Gabungan advokat, akademisi, aktivis lingkungan dan HAM dari pelbagai elemen masyarakat sipil sepakat membentuk Tim Advokasi diberikan nama 'PerJUangan Rakyat Kalimantan selatan melawaN oligarkI' atau disingkat JURKANI. Hal tersebut, berangkat dari keresahan dan kepedulian atas praktik oligarki di pengelolaan sumberdaya alam, termasuk batubara dan kelapa sawit di Kalimantan Selatan (Kalsel).


Adapun, JURKANI merupakan martir sekaligus ikon perjuangan, di samping martir dan ikon lainnya seperti Hadriansyah, Guru SD yang meregang nyawa karena memprotes aktivitas pertambangan milik pengusaha berpengaruh di Kalsel; Trisno Susilo—Pengurus Aliansi Masyarakat Adat Nusantara yang divonis penjara 4 tahun; Muhammad Yusuf, wartawan yang dijebloskan ke dan meninggal di penjara setelah mewartakan konflik perebutan lahan melibatkan perusahaan orang kuat di Kalsel; hingga pada tahun 2020 Diantaranya Putra Sumedi, wartawan Banjarhits.id, yang juga dibui lantaran memberitakan sengketa lahan dialami masyarakat Dayak di Kalsel.


Meski JURKANI adalah ikon tim advokasi, namun perjuangan ini bukan hanya untuk JURKANI dan tanpa mengecilkan arti dan peran martir-martir lainnya, Tapi jauh lebih luas merupakan perjuangan rakyat Kalimantan Selatan melawan oligarki dan memperjuangkan kepentingan publik dengan niat ikhlas.  


Musababnya, oligarki tidak hanya menyebabkan nyawa-nyawa tak berdosa melayang, tetapi juga telah berhasil mengkooptasi aparatur negara dan penegakan hukum, membungkam kebebasan berpendapat, mengekang kebebasan pers, menyebabkan pelanggaran hak asasi manusia, menimbulkan kerusakan lingkungan dan bencana ekologi lainnya, menciptakan persaingan bisnis tidak sehat, membajak demokrasi, hingga memicu korupsi politik dan kekuasaan. 


Pemilihan diksi dan akronim JURKANI ini bukanlah tanpa sebab dan tujuan, tetapi salah satunya memang didedikasikan untuk mengadvokasi pembunuhan Almarhum JURKANI yang sedang menjalankan tugasnya sebagai advokat yang melakukan advokasi melawan penambangan tanpa izin (tambang ilegal), di wilayah Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.   


Langkah awal, Tim Advokasi JURKANI bakalan audiensi ke Pimpinan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), hari selasa (23/11) di Kantor LPSK Jakarta. Lalu, dengan Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, pada rabu (24/11) di Kantor Komnas HAM Jakarta. 


Di samping itu, Tim Advokasi juga melakukan langkah-langkah pencarian fakta, pendampingan saksi dan keluarga korban, serta konsolidasi internal. 

 

Adapun komposisi awal Tim Advokasi JURKANI diantaranya: 

1.       Prof. Denny Indrayana, S.H., LL.M., Ph.D. (Guru Besar Hukum Tata Negara & Senior Partner INTEGRITY Law Firm;

2.       Dr. T.M. Luthfi Yazid, S.H., LL.M., CLI.,CIL. (Vice President Kongres Advokat Indonesia, Sekretaris LBH PBNU 2005-2009 dan Ketua Dewan Syuro PCI NU Jepang 2010-2012); 

3.       Iwan Satriawan, S.H., M.CL., Ph.D. (Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta & Anggota Majelis Hukum dan HAM Pimpinan Pusat Muhammadiyah); 

4.       Berry Nahdian Forqan (Aktivis Lingkungan, mantan Direktur Eksekutif Walhi Kalsel & Koordinator Jaringan Advokasi Tambang Kalsel);

5.       Febri Diansyah, S.H. (Mantan Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi & Managing Partner Visi Integritas Law Firm); 

6.       Dr. Erlina, S.H., M.H. (Dosen Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat), 

7.       Kisworo Dwi Cahyono, S.H. (Direktur Eksekutif Walhi Kalsel); 

8.       Noorhalis Majid (Aktivis) 

9.       Swary Utami Dewi (Aktivis) 

10.   Surya Fermana (Aktivis)

11.   M. Irana Yudiartika, S.H., CIL. (Advokat)


Sebagai bagian dari strategi advokasi, komposisi Tim Advokasi JURKANI tidak akan bersifat elitis dan tertutup, namun bersifat terbuka bagi bergabungnya elemen-elemen perjuangan lainnya. 


Karena, lawan yang dihadapi memiliki kekuatan finansial, pengaruh dan kekuasaan, maka Tim Advokasi JURKANI penting untuk melipatgandakan kekuatan dengan membuka ruang bagi elemen publik lainnya. Tentu saja, dengan catatan harus memiliki kesamaan visi dan agenda perjuangan. 


Melbourne – Jakarta – Kalimantan Selatan                                                            20 November 2021                                                                 1.Febri Diansyah 

2.Denny Indrayana.  (Niko)

Khatulistiwa News Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.