BERITA TERKINI

Inilah Calon KSAD pengganti Jendral Andika, Prediksi Slamet Ginting

 


JAKARTA,Khatulistiwa News-  (09/11) - Pengamat komunikasi politik dan militer Universitas Nasional (Unas) Jakarta, Selamet Ginting menilai ada 14 nama Letnan Jenderal (Letjen) yang memenuhi syarat menjadi kandidat Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) menggantikan Jenderal Andika Perkasa. Posisi KSAD kosong setelah Andika disetujui DPR menjadi calon panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.


Inilah, timpal Ginting, mengurai sedari 14 nama yang memenuhi syarat, hanya ada empat memiliki peluang besar memimpin matra Angkatan Darat (AD). "Pertama, Letjen Muhammad Herindra. Kemudian, Letjen Teguh Arief Indratmoko, Letjen Dudung Abdurachman, dan Letjen Eko Margiyono," kata Ginting saat dihubungi, Selasa (9/11).


Ia menambahkan, saat ini Letjen Muhammad Herindra merupakan lulusan terbaik Akmil 1987 saat ini menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan). Herindra memiliki waktu selama satu tahun sebelum memasuki masa pensiun.


Lalu, Letjen Teguh Arief Indratmoko yang kini menduduki posisi Komandan Pusat Teritorial Angkatan Darat. Lulusan Akmil 1988-A ini masih memiliki waktu yang panjang sebelum pensiun pada September 2023.


Nama selanjutnya, lulusan Akmil 1988-B Letjen Dudung Abdurachman. Panglima Komando Cadangan Strategi AD (Pangkostrad) memiliki masa pensiun yang masih lama, yakni November 2023. Terakhir, Letjen Eko Margiyono yang saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Umum (Kasum) TNI.


Eko adalah kandidat termuda dibandingkan dengan yang lainnya. Ia adalah lulusan Akmil 1989 dan bakal memasuki masa pensiun pada Mei 2025. Ginting menilai, jika melihat probabilitas asal-usul calon KSAD di era reformasi ini, mayoritas berasal dari Pangkostrad. Ia mengungkapkan, ada enam orang dari Pangkostrad yang dahulu menduduki jabatan KSAD. Salah satunya termasuk Jenderal Andika Perkasa.


"Kita lihat dulu asal usul KSAD pada era reformasi ya. Era reformasi ini sampai dengan sekarang menghasilkan 12 KSAD. Dari 12 orang, delapan orang berasal dari Panglima Kostrad. Dimulai dari pRyamizard Ryacudu, Pramono Edi Wibowo, Gatot Nurmantyo, Mulyono, dan Andika Perkasa. Jadi tiga (KSAD) terakhir itu dari Panglima Kostrad," ungkap dia.


Ginting menilai, jika mengacu pada asal-usul itu, maka peluang terbesar untuk menjadi KSAD berada pada Letjen Dudung Abdurachman. Kemudian yang kedua pada Letjen Eko Margiyono. Ketiga, Letjen Teguh Arief Indratmoko, dan yang keempat Letjen Muhammad Herindra.


Meski itu, tukasnya, peluang Eko Margiyono sama besarnya dengan Dudung Abdurachman. Namun, sambung Ginting, jika melihat probabilitas pengalaman era reformasi, posisi Pangkostrad cenderung lebih strategis untuk menjadi KSAD ketimbang posisi lainnya. "Tapi toh Eko juga pernah menjadi Pangkostrad. Jadi peluang dia juga sama besarnya," imbuh Ginting.


Lalu, Ginting menekankan bahwa keputusan penunjukkan KSAD merupakan kewenangan dan hak prerogratif Presiden Joko Widodo (Widodo). Sehingga Presiden yang akan memutuskan hendak memilih siapa dari empat orang Letjen tersebut. 


"Walaupun Panglima TNI barangkali menginginkan satu nama dari empat nama itu, tetap saja keputusan akhir ada di tangan Presiden," kemukanya.


Ginting pun berharap agar pelantikan Panglima TNI dan KSAD dapat segera dilakukan secara bersamaan. Sehingga tidak terjadi kekosongan atau rangkap jabatan. Hingga berita ini diturunkan, saat ini Presiden belum secara resmi melantik Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI. Jadwal mengenai pelantikan tersebut pun bahkan belum disampaikan pihak Istana.(Niko)

Khatulistiwa News Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.