BERITA TERKINI

Saran Psikolog Hadapi Covid-19 Jangan Fokus Angka Kematian, Segera Buat Vaksin !


JAKARTA KN, - Pada Desember 2019 infeksi Covid-19 atau dikenal Coronavirus pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, Cina, lalu menular cepat bahkan sudah mencapai sejumlah negara di ASEAN, seperti ke Singapura, Thailand dan Vietnam. Lepas 3 bulan pada Rabu (18/3), Malaysia umumkan lockdown total selama 2 pekan. Covid - 19 pun jadi predikat 'pandemic global' di dekade kedua era tahun 2000 ini. Selain sasaran virus itu negara di ASEAN, di benua Eropa pun menjadi momok, Khususnya Italia yang menduduki peringkat pertama dan dilanjutkan Spanyol, Iran dan negara negara lain memungkinkan mengalami kejadian serupa.

Tak pelak, hari Selasa (17/3) Menlu RI, Retno Marsudi pun turut umumkan pada Jumat (20/3) pukul 00.00 wib, Kebijakan membatasi lalu lintas manusia, dibarengi meminta WNI di luar negeri agar kembali ke Indonesia. Soalnya, ada beberapa negara terpapar penyebaran Covid-19 yang cukup mematikan itu.



”Pemerintah terus mencermati laporan dari WHO mengenai perkembangan penyebaran Covid-19,” ujar Menlu

Jelas, ini merupakan langkah drastis membendung lonjakan infeksi virus corona itu. Yang telah menyebar ke banyak negara-negara di dunia, termasuk Indonesia.

Penularannya, baik sengaja menghirup percikan dari bersin (batuk) penderita positif Virus Corona, memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah menyentuh benda yang terkena cipratan air liur penderita Virus Corona, maupun kontak jarak dekat (1 meter) dengan penderita Covid-19.

Di Indonesia sendiri, meski terbantahkan sebelumnya penyebaran Virus Corona, dialamao seorang pekerja Huawei Gedung BRI di Jakarta, menurut kabar netizen dunia maya. Lalu, awal Maret lalu, seorang pasien di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, suspect Corona. Tertular dari pedansa asal Jepang domisili di Malaysia ditengarai sempat menjadi penumpang Kapal Diamond Princess. Kini, pekan ketiga bulan Maret, pasien terinfeksi menurut data terkumpul se Indonesia telah capai lebih dari 350 an jiwa, bahkan menelan korban jiwa sebanyak 32 orang hingga hari ini.

Hadapi Coronavirus, itulah, kemuka Psikolog Lita Gading M.Soc.Sc, M.Psi menjelaskan sebaiknya tak perlu panik. Kini, waktunya kita bersih bersih dan mendekatkan diri pada Yang Maha Pencipta.

Lita pun berharap supaya tetap tenang, sembari terus menjaga kesehatan dengan berolah raga, makan makanan sehat, banyak minum air putih, menghindari tempat keramaian, rutin cuci tangan dengan air mengalir gunakan sabun atau hand sanitizer, hindari berdekatan dengan orang sedang sakit demam, batuk, atau pilek, Dan jaga kebersihan lingkungan.(Nick)

Dirinya bilang merasa yakin, sekarang ini pihak pihak terkait sedang bergandengan tangan supaya segera mencari penawar nya dan bisa di obati, demikian kata Psikolog itu.

"Ada baiknya hindari fokus, yang hanya kematian telah merenggut berapa banyak orang. Malah, obat penawarnya tidak di ciptakan. Padahal, ini tugas para ilmuwan, dan para praktisi kesehatan dan lain lain," imbuhnya.

Tuhan menciptakan segala sesuatunya pasti berpasangan. Jadi, ada virus pasti ada obatnya. Saya percaya itu, tinggal tunggu waktu, namun jangan kelamaan, kata Lita menekankan.

"Jangan fokus pada angka kematian (death rate). Tetapi segera buat penawar obat (Vaksin) virus itu," ujarnya.(

Khatulistiwa News Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.